Gosip
Terpopuler
-
Penyanyi pop Melayu, Sultan, kepergok wartawan saat asyik makan malam bersama seorang model cantik bernama Liesa, di sebuah restoran di...
-
Salma Hayek mengaku sering berdoa agar bisa punya payudara besar. Doa itu seakan terkabul karena Salma dikenal sebagai artis yang memiliki p...
-
Artis Nikita Mirzani beberapa waktu yang lalu melancong bersama tim detikHot ke Bali. Selain berfoto seksi mengenakan bikini, ia juga tak ...
-
TIDAK ada yang meragukan sosok cantik dan seksi Selena Gomez. Jika tidak cantik, Justin Bieber tentu takkan mau jadi kekasihnya. N...
-
Meski sedang sibuk menyiapkan pernikahannya, Denada tetap terlihat santai. Denada akan melepas masa lajangnya dengan Jerry Aurum awal tahun...
-
Angelina Jolie yang mulai menjadi sutradara mengaku canggung ketika mengarahkan pemainnya untuk beradegan seks di film In The Land of Blood ...
-
Sarapan Pagi Itu Penting Banyak sebagian orang tidak terbiasa dengan sarapan pagi, mereka cukup mengkonsumsi satu cangkir kopi atau kopi s...
-
Walau sudah ngotot bahwa mereka hanya berteman, nampaknya gosip tak bisa begitu saja lepas dari Cameron Diaz dan P. Diddy alias Sean Combs...
-
Indah Kalalo dan Fabiola menggoda pencinta fesyen lewat lini "Flirt". Koleksi gaun memperlihatkan potongan yang sangat seksi d...
Kesehatan
6:56 PM
Trilogy seven of wind 1: Time Machine sudah beredar dalam bentuk e book di Scanie
Novel scifi ini menceritakan dunia masa depan dimana manusia yang tinggal di dalamnya sudah terbiasa dengan teknologi hologram, teleportasi quantum, wisata luar angkasa, kacamata x ray.
Jika pembaca tidak menemukan mobil terbang penulis sengaja tidak menghayalkan ada mobil terbang di negeri Samudra, karena menurutnya dengan adanya mobil terbang polusi akan bertambah banyak.
Dibawah ini cuplikan review dari editor leutikaprio:
Novel ini sarat akan cerita detektif, di mana satu per satu teka-teki dipecahkan hingga terkuak sebuah rahasia besar tentang adanya penciptaan mesin waktu. Pengungkapan tentang mesin waktu inilah yang menjadi inti cerita dari buku ini. Dipaparkan dengan penuh petualangan hingga mendapatkan klimaks cerita yang sungguh memukau, tak kalah hebat dengan novel sci-fi yang lain. Kekuatan novel ini terletak pada kecerdasan penulis dalam menyusun cerita hingga tersaji alur yang jelas dan logika imajinasi yang hebat. Tak terlalu banyak dialog, juga tidak berbentuk narasi seutuhnya, novel ini dikemas dengan melirik tampilan film sci-fi Barat yang penuh teknologi mutakhir. Taruhlah Fantastic Four sebagai contoh, maka novel ini akan mirip dengan film empat superhero tersebut.
Untuk reviw yang lain bisa di lihat di leutikaprio
Dengan dipublikasikan dalam bentuk e book maka pembaca akan lebih mudah menikmati karena harganya lebih murah selain itu akan lebih hemat hemat kertas.
Trilogy Seven Of Wind 1 Dalam Format E Book
Monday, August 6, 2012
Trilogy seven of wind 1: Time Machine sudah beredar dalam bentuk e book di Scanie
Novel scifi ini menceritakan dunia masa depan dimana manusia yang tinggal di dalamnya sudah terbiasa dengan teknologi hologram, teleportasi quantum, wisata luar angkasa, kacamata x ray.
Jika pembaca tidak menemukan mobil terbang penulis sengaja tidak menghayalkan ada mobil terbang di negeri Samudra, karena menurutnya dengan adanya mobil terbang polusi akan bertambah banyak.
Dibawah ini cuplikan review dari editor leutikaprio:
Novel ini sarat akan cerita detektif, di mana satu per satu teka-teki dipecahkan hingga terkuak sebuah rahasia besar tentang adanya penciptaan mesin waktu. Pengungkapan tentang mesin waktu inilah yang menjadi inti cerita dari buku ini. Dipaparkan dengan penuh petualangan hingga mendapatkan klimaks cerita yang sungguh memukau, tak kalah hebat dengan novel sci-fi yang lain. Kekuatan novel ini terletak pada kecerdasan penulis dalam menyusun cerita hingga tersaji alur yang jelas dan logika imajinasi yang hebat. Tak terlalu banyak dialog, juga tidak berbentuk narasi seutuhnya, novel ini dikemas dengan melirik tampilan film sci-fi Barat yang penuh teknologi mutakhir. Taruhlah Fantastic Four sebagai contoh, maka novel ini akan mirip dengan film empat superhero tersebut.
Untuk reviw yang lain bisa di lihat di leutikaprio
Dengan dipublikasikan dalam bentuk e book maka pembaca akan lebih mudah menikmati karena harganya lebih murah selain itu akan lebih hemat hemat kertas.
9:58 PM
Kyai Saronen /Cerber
Wednesday, March 21, 2012
Kyai Saronen bagian 2
oleh; Rosida
Ringkasan bagian 1
Ayah Fatimah yang bernama Sakban
harus meredam jiwa berkeseniannya.Sebagai pemain Saronen kesenian dari Pulau
Madura, dia harus merelakan profesi yang
sangat dicintainya itu demi anaknya yang akan bersanding dengan Gus Imam putra
salah seorang Kyai di Sumenep yang masih keturunan Pangeran Sumenep itu. Namun
rupanya Fatimah merasa tak rela jika ayahnya harus melepaskan jiwa berkesenian
yang sangat dicintai lelaki berasal dari rakyat kebanyakan dan tinggal di desa
Talango yang berjarak tempuh sekitar tiga belas kilometer dari pusat kota
Sumenep.
Kyai Saronen
bagian 2
Tiba-tiba saja
jiwa Fatimah pun berontak, ada hentakan yang begitu kuat dalam nalurinya untuk
melindungi jiwa berkesenian ayahnya. “Jangan… jangan mati jiwa bersekenian
Eppakku…jangan…!” Pilu hatinya menjerit dan air matanya semakin deras mengalir
di kedua pipinya.
Fatimah
sangat paham jika ayahnya akan melepaskan berkeseniannya, lelaki yang
dilahirkan dari keturunan seni dari pihak kakeknya atau Kaenya itu harus tunduk
pada derajad seorang Kyai yang pamornya sangat harum di Sumenep. Hal itu
dimaklumi oleh Fatimah. Namun gadis berkerudung itu merasa tak sanggup melihat
ayahnya terjerembab dalam diam. Menangis dalam hati karena harus dijauhkan dari
kesenian yang begitu dicintainya. Derajad seorang Kyai Haji Mustafa yang masih
keturunan Pangeran Sumenep memang tak boleh dipandang sebelah mata. Tapi,
bagaimana pun ayahnya harus memiliki kebebasan untuk berkreasi.
Fatimah
terlahir dari keturunan penyuka gamelan.Kakeknya yang dipanggil Kae itu puluhan
tahun lalu adalah ketua ludruk yang bernama Sinar Hati, dimana para pemainnya
terdiri dari kaum pria dan Sakban ayahnya adalah salah satu pemain dari Sinar
Hati yang saat itu laris manis ditanggap dari desa ke desa,bahkan beberapa kali
manggung di alun-alun pusat Kota Sumenep sebelum alun-alun yang terletak di
depan Mesjid Agung itu dijadikan Taman Kota atau Taman Adipura. Namun dengan
berkembangnya jaman ludruk Sinar Hati tak dapat mempertahankan popularitasnya,
bersama grup ludruk lainnya terpuruk dan tak lagi terdengar gaungnya. Maka
Sakban yang memiliki jiwa seni keturunan dari ayahnya itu kemudian beralih pada
kesenian saronen,dimana bersaronen sudah dijalaninya selama dua puluh tahun
lebih.
Bukan
itu saja, Fatimah masih ingat saat dirinya berumur sepuluh tahun beberapa kali
ikut ayahnya berlenggak-lenggok sepanjang jalan diiringi alunan saronen yang
dipimpin ayahnya itu. Seringkali itu terjadi dan biasanya saronen milik ayahnya
mengiringi sapi yang akan dikerap. Bahkan Fatimah bersama Saronen Ate beberapakali diundang
untuk meramaikan ulang tahun dari isntansi pemerintah atau untuk menyambut
kedatangan pejabat tertentu dari Surabaya atau kota lainnya yang bertandang ke
Sumenep.
Jiwa
berkesenian itu pun sudah tertanam pula dalam diri Fatimah walau pun gadis itu
tak melanjutkan menjadi penyanyi atau penari seperti masa kecil lyang kerap
diajak bergabung oleh ayahnya jika ditanggap orang saronennya. Namun Fatimah
memilih menjalani profesi sebagai guru sekolah dasar di Talango dan tetap
mendukung kegiatan ayahnya bersaronen. Tapi kini karena akan dilamar Gus Imam
semua jiwa kesenian ayahnya diredam. Dan Fatimah tahu apa yang harus
dilakukannya untuk ayah tercintanya.
Ditutupnya
kembali alat gemelan itu dengan hati gundah dia melangkah ke ladang yang tak
jauh dari rumahnya. Pastilah saat ini ayahnya sedang menebang pohon jagung yang
baru dipanen kemarin. Benar saja, Sakban memang ada di sana. Lelaki itu sedang
mengayunkan arit ke batang pohon jagung yang sudah dipanen.
Fatimah
menatap hamparan ladang jagung yang cukup luas dan milik dari Haji Tabrani yang
memang diserahkan pada ayahnya untuk menjalani pertanian jagungnya itu. Ayunan
arit di tangan Sakban pasti dan mantap menjatuhkan beberapa batang pohon jagung
ke tanah. Dalam pandangannya seakan setiap ayunan arit yang mengenai batang
jagung itu seolah ayahnya melepaskan emosi jiwa yang tertekan tapi tak berdaya
untuk melawan. Tangan Sakban begitu tangkas dan terus menerus melakukan kegiatannya
sehingga puluhan batang jagung sudah rata dengan tanah.
Angin
bertiup semilir dan beberapa daun jagung yang belum terputus oleh arit di
tangan Sakban meliuk-liuk bagai tarian seorang penari yang sedang mengikuti
irama saronen yang sedang dimainkan sekelompok orang, tanpa sadar bibir Fatimah
tersenyum dan liukan dedaunan itu tiba-tiba terkulai oleh arit yang membabatnya.Fatimah
terkejut, hal itu mengingatkan akan diri ayahnya yang terkulai lemah tak
berdaya tergilas oleh keadaan yang sedang dihadapinya
“Pak…”
Fatimah sedikit mengeraskan suaranya.
Sakban
menoleh dan tertawa melihat Fatimah berdiri di bawah pohon mangga yang rindang.
Dia sangat bangga akan kecantikan putrinya yang berkulit bersih menuruni kulit
isterinya. Ujung kerudung yang dikenakan
Fatimah melambai-lambai tertiup angin, hal mana membuatnya tertegun terbayang
saat Fatimah masih gadis kecil dan melenggang lenggok memainkan seledang
mengikuti irama saronen yang dimainkannya. Senyum bangga sang isteri melengkapi
seruan kagum para penonton di sepanjang jalan menyaksikan gemulainya gerakan
gerangan tangan Fatimah memainkan selendang warna merah cabe yang tersampir di
pundaknya saat itu. Sakban tersenyum dengan mata berkaca-kaca bahagia ingat
akan kenangan saat itu dan Fatimah tahu-tahu sudah di depannya melihatnya
menangis.
“Nah
kenapa Pak menangis?”
Sakban
segera menghapus air matanya dengan lengan bajunya yang lusuh itu.
“Pak…”
desah Fatimah menuntut jawab dari sang ayah.
“Pak
ingat sewaktu kamu masih kecil berjoget dengan gemulai sepanjang jalan diiringi
saronen…”
Fatimah
tertawa kecil,”Ya, saya juga suka ingat itu,Pak, saya berjoget…Pak ngejung dan
sapi yang mau dikerap berjalan seperti penganten yang kita arak ya,Pak…”
“Ya…”
angguk Sakban yang tak menyadari kalau ucapannya itu sangat mengiris jiwa
putrinya.Ucapan
itu secara tak langsung telah membuat Fatimah semakin yakin kalau jiwa ayahnya
memang tengah pedih karena harus terejam oleh keadaan yang katanya menyesuaikan
tatanan kesopanan serta kehormatan seorang Kyai Haji Mustafa yang akan menjadi
besannya nanti.
“Pak
sudah berapa lama tidak main saronen?” Fatimah bertanya.
Sakban
yang akan mengayunkan aritnya ke batang di depannya menghentikan ayunan aritnya
di udara. Menoleh pada Fatimah,”Hampir sebulan, Bing…”
“Pak
kangen mau main saronen?” Santai Fatimah bertanya.
Sakban
menatap putrinya lekat. Ada gurat muram pada kedua matanya. Raut mukanya yang
yang beberapa detik lalu itu cerah tiba-tiba saja menjadi redup seperti
menyimpan timbunan sayatan yang memerihkan kalbunya.
“Ah
Eppak sudah melupakannya, Bing…” dan muka yang menanggung perih itu pun kini
berubah menjadi sebuah pancaran wajah ikhlas dan penuh ketabahan.
Fatimah
tersenyum,”Pak nanti akan saya buatkan kopi dan goreng singkong di rumah, ya…”
dia tahu kalau ayahnya berbohong tentang ucapan terakhirnya barusan.
“Ya,
sebentar lagi Eppak istirahat,” angguk Sakban seperti sudah berdamai dengan
gemuruh hatinya dan tampaknya mereka pun telah melupakan percakapan tentang
saronen.
“Saya
pulang dulu mau buatkan kopi tubruk sama goreng singkong ya,Pak,”
Sakban
mengangguk, karena anaknya itu memang sering menyiapkan cemilan saat dirinya
istirahat dari kegiatan meladangnya. Dan Fatimah pun langsung membalikkan badan
meninggalkan Sakban yang masih memandangnya penuh cinta dan penuh kebahagiaan.
Bagaimana tak bahagia jika sang putri tak lama lagi akan dilamar oleh putra
seorang bangsawan yang terhormat serta terpandang? Bila dibandingkan dengan
dirinya yang hanya buruh tani serta pemain saronen apalah arti keberadaannya
sebagai orang desa tak berpendidikan pula?
Sakban
merelakan apa pun yang akan dikorbankan asalkan putrinya bahagia. Termasuk jiwa
berkeseniannya pun telah ia pertaruhkan untuk masa depan putrinya. Walau untuk
itu ada nanah yang mengalir dari luka diatas luka di dalam kalbunya karena
harus membekukan bahkan mengubur jiwa keseniannya itu.
Marni
isterinya Sakban datang membawakan goreng singkong dan kopi tubruk yang
dijanjikan Fatimah tadi. Diletakkannya nampan berisi cangkir kopi dan sepiring
potongan singkong goreng itu di atas bale-bale di bawah rindang pohon mangga
tak pinggir ladang dimana Sakban mendekat.
“Fatima
kemana,Mak?” Sakban mencomot sepotong goreng singkong yang masih agak panas
itu.
“Tadi
dia mau mengantarkan kopi dan singkong yang baru digorengnya ini ke sini,Pak,
tapi saya ambil sekalian saya mau membantu Sampiyan menebas batang jagung ini,”
jawab isterinya sambil mengambil alih arit di tangannya dan tiba-tiba saja
terdengar alunan gamelan yang dimainkan dari dalam rumahnya.
Sakban
yang akan duduk di bale-bale untuk
istirahat tertegun menoleh ke rumahnya, begitu pun dengan Marni yang
telah siap melangkah dengan arit di tangannya untuk menebas batang jagung
tercengang. Alunan gamelan itu semakin nyaring mereka tahu siapa yang
memainkannya.
“Fatimah…khuk…khukkk…!”
Sakban terbatuk-batuk keselek goreng singkong yang sedang ditelannya. Sakban
sangat paham bahwa putrinya itu sangat berbakat dalam soal tabuhan gamelan dan
beberapa kali turut membantu menjadi tenaga pengganti sebagai penabuh gamelan
saat ada anggota Saronen Ate yang berhalangan hadir saat ditanggap orang karena
sakit.
“Ya…”
Marni bergumam
Kemudian
suami isteri itu meninggalkan ladang untuk melihat Fatimah yang sedang menabuh
gamelan…
7:34 AM
Kyai Saronen (cerber)
Saturday, March 17, 2012
Cerita bersambung bag. 1
Bab. 1
Ironi bagi
jiwa yang terpasung
Fatimah berdiri
terpaku menatap seperangkap alat gamelan yang teronggok sepi dan membisu serta
dingin di dalam ruangan. Hatinya perih mengingat sudah empat pekan alat
tradisional yang menjadi kebanggaan ayahnya
tak lagi tersentuh tangan kekar lelaki yang telah menghabiskan waktu dua
puluh lima tahun bersama alat berkesenian tercintanya itu. Sakban sang ayah
memberinya nama group saronen yang memang terlahir bukan dari tangan orang kota
tapi saronen itu identik dengan masyarakat pedesaan itu dengan nama ‘Saronenna
Ate’ atau tabuhannya hati. Dengan mogoknya sang ayah untuk menabuh gamelannya
atau kembali bersaronen,itu artinya keempat anggota Saronenna Ate pun akan
menganggur. Dan memang seperti juga Sakban, keempat anak buahnya itu kini fokus
bersawah atau berladang,sambil menunggu keputusan resmi dari pimpinan mereka
akan nasibnya sebagai anggota di Saronenna Ate itu.
Gadis berkerudung itu menyentuh alat yang terbuat dari kuningan sedikit dilapisi kayu
jati itu. Hatinya terasa nyerih. Ada irisan dalam kalbunya yang mengalirkan pedih tanpa mengucurkan darah. Terbayang jiwa ayahnya yang terpasung oleh keadaan dan kenyataan yang harus diterima. Demi menjadikan anak gadisnya calon menantu seorang Kyai Haji Mustafa yang disegani oleh masyarakat bukan saja dari Sumenep dimana lelaki berdarah ningrat itu bertempat tinggal. Namun Kyai yang masih keturunan Pangeran Sumenep itu sangat dicintai dan disegani oleh masyarakat pedesaan pula, karena ceramah beliau sangat mengena di hati mereka. Bahkan Sang Kyai adalah sosok terhormat dan tercatat sebagai salah satu ulama yang namanya sangat dikenal di Pulau Madura.
Ironis yang dirasakan Fatimah tentang ayahnya yang mau tak mau menggantung gong saronennya yang selama berkesenian selalu saja mengiringinya berjoget dan ngejung, menyanyikan lagu Madura yang seirama dengan saronen yang ditabuh oleh tangannya dengan penuh cinta bersama anggota lainnya. Kini jiwa berkesenian itu harus dilupakan untuk selamanya, karena anak gadisnya telah memikat putra seorang ulama Madura yang bernama Imam Bin Mustafa atau lebih dikenal dengan panggilan Gus Imam.
Air mata Fatimah mengaliri kedua pipinya yang ranum. Geliat rindu akan suara ayahnya tak lagi dapat dinikmatinya. Gerakan jogetan ayahnya dalam iringan tabuhan saronen di sepanjang jalan saat
ditanggap untuk mengiringi sapi kerapan. Atau saat mereka ditanggap oleh sebuah
instansi pemerintah mau pun swasta ketika mengadakan peringatan hari
tertentu.
Gemetar jemarinya menyentuh peralatan yang mulai berdebu karena sudah lebih
dari sebulan tak tersentuh pemiliknya itu. Ada geletar pedih pada uluh hatinya
mengingat kelanjutan nasib berkesenian ayahnya. Ada rasa bersalah dalam dadanya telah merampas hak ayahnya untuk berkreasi di bidang yang dicintainya. Ada sakit yang melemparkannya pada sesal dan bersalah saat memergoki ayahnya melamun sendirian di sudut halaman belakang rumahnya yang
luas yang berseberangan dengan ladang jagung milik kaenya itu
(kaenya=kakeknya=Madura)
Memang Sakban telah menyatakan ikhlas untuk mengakhiri jiwa
berkeseniannya sebagai pemain saronen. Namun ungkapan itu jelas sangat dipahami
oleh Fatimah yang sangat mengerti betapa jiwa ayahnya sebenarnya sangat terluka, tapi semua ditahan dan diikhlaskan demi anak gadisnya yang akan diambil menantu seorang Kyai terhormat.
"Tim jangan terlalu dipikirkan masalah saronen ini,ya..." ujar Sakban bulan lalu saat dia menutup seluruh gamelannya dengan terpal."Kebahagiaanmu yang Eppak utamakan, Bing...(Neng..=Madura)," tak ada nada penyesalan pada kedua mata ayahnya.
"Pak... tapi..."
"Sudahlah, tidak bagus kalau seorang Kyai Terhormat seperti Kyai Haji Mutafa berbesan dengan seorang tukang saronen..." lirih suara Sakban,"Mereka orang terhormat dan Eppakmu ini hanya tukang saronen, diterima sebagai besan saja merupakan sesuatu yang sangat janggal, Bing..." ada kebahagiaan yang luar biasa dalam suara yang tergetar dan raut muka penuh haru itu menatap putri tunggalnya, betapa tidak, anak gadisnya, anak seorang tukang saronen akan diambil mantu seorang Kyai terhormat di kota. Jelas sebuah karunia yang tak terhingga dan derajad putrinya akan meningkat seiring dengan meningkatnya statusnya sebagai tunangan apalagi sampai menjadi isteri Gus Imam nanti. Begitulah buah pikiran seorang Sakban yang memiliki pola pikir sederhana.
Fatimah terharu dan menatap raut muka ayahnya yang berwarna kehitaman karena sering terjemur matahari di ladang menanam singkong sebagai kegiatan hari-harinya selain bermain saronen. Sepasang mata itu menatapnya ikhlas dan bahagia. Tapi hati kecilnya merasakan suatu getar lain dalam pandangan ayahnya itu. Dia sangat tahu siapa ayahnya, dirinya pun pecinta saronen seperti ayahnya yang telah mengajarkannya berkesenian dan mengalirkan jiwa seni pada dirinya.
Di dalam lubuk hati ayahnya ada rasa kehilangan yang dalam. Dan Fatimah tahu apa yang telah hilang dalam jiwa ayahnya yang sebenarnya membuat pedih serta perih namun tertutup oleh keinginan mengantarkan dirinya pada gerbang bahagia menjadi menantu seorang kyai. Keinginan luhur seorang ayah dari golongan rakyak kebanyakan seperti sebagian besar keluarganya yang hampir semuanya tinggal di pedesaan karena nenek moyangnya memang asli orang desa, petani atau berladang. Jika dibandingkan dengan keluarga Gus Imam yang berasal dari kota serta golongan ningrat serta masih keturunan Pangeran Sumenep itu, jelas seperti bumi dan langit. Tapi cinta telah mempertemukan keduanya dan cinta itu pula yang telah membuat sang ayah harus rela melupakan saronen hatinya. Mengkikhlaskan sebagian jiwanya terkubur bersama suara gamelan yang kerap membuatnya rindu itu.
bersambung
9:49 PM
Menguap Berlebihan Harus diwaspadai/kesehatan
Friday, March 16, 2012
Menguap Bukan Hanya Pertanda Mengantuk
Sudah menjadi mitor di masyarakat kita bahwa jika seseorang menguap itu pertanda dalam keadaan mengantuk dan siap untuk beranjak ke tempat tidur. Ternyata menguap itu bukan hanya pertanda kita mengantuk, buktinya jika seseorang menguap berulang kali dalam waktu diluar jam kebiasaan tidur yang lazim. Misalnya dipagi hari sewaktu kita harus berkosentrasi penuh dalam menghadapi pekerjaan, tiba-tiba kita menguap yang berlebihan. Nah, ternyata hal ini ada yang tak beres dalam tubuh kita. Bila di otak kurang oksigen bisa menurunkan kewaspadaan dan kosentrasi terhadap pekerjaan dan juga pada lingkungan sekitar.Juga bila makanan yang masuk ke tubuh terlalu banyak, maka lambung akan kepenuhan atau sangat penuh, hal ini bisa mengakibatkan kosentrasi utama pada tubuh hanya mengurai makanan. Maka akibatnya bila terlalu banyak oksigen yang dipergunakan untuk mengurai makanan, tidak kecil kemungkinan organ lainnya, terutama otak kekurangan zat O2 maka mengakibatkan munculnya sinyal menguap tadi secara terus menerus. Hal ini pernah diungkapkan juga oleh Prof DR. Dr. Moh. Hasan Machfoed Sp.S(K) MS, spesialis saraf dari RS Dr. Soetomo Surabaya.
Maka untuk menghindari konsidi demikian sang Prof menyarankan supaya kita makan tidak dengan berlebihan. Tetap mengkomsumsi makanan utama tiga kali sehari dan juga makanan selingan diantara waktu makan utama. Tapi hendaknya porsi jangan berlebihan karena takut mengakibatkan keadaan seperti yang diuraikan di tas.Dengan pola makan teratur maka fungsi lambung pun menjadi normal dan lambung mampu mampu mengatur kapan mesti mengolah makanan dan istirahat.Makanan pun harus mengandung karbohidrat cukup , lemak dan protein serta vitamin dan mineral. Nutrisi harus dicukupi dalam tubuh karena sangat penting supaya tubuh karena energi sangat penting untuk dipergunakan berkegiatan .
Maka jika menguap berlebihan dalam satu menit terjadi beberapakali harus diwaspadai. Karena jika terjadi kegiatan menguap maka rahang kita akan terbuka dan pastinya akan menghirup napas panjang. Hal ini walau sesaat akan menciptakan tekanan besar pada paru-paru. Dan sebagian besar gangguan menguap itu berhubungan dengan sistem saraf pusat, yaitu epilepsi, tumor otak, radang otak , juga menguap bisa menjadi tanda bahwa kita harus waspada untuk segera menyalurkan oksigen ke otak, karena menguap adalah salah satu tanda bahwa jumlah oksigen di otak kita menurun dan hal ini mengakibatkan kita sulit berkonsentrasi.
Namun begitu ada juga ilmuwan yang beranggapan bahwa menguap itu dapatmembantu kita untuk mengatur suhu tubuh, karena saat terjadi kegiatan menguap akan terjadi pula proses kenaikan tensi dan laju jantung. Namun begitu bagi Bagi mereka yang menderita ASL atau orang yang memiliki penyakit saraf Muliple Sclerosis dan Amyotropic lateral sclerosis mereka akan melakukan kegiatan menguap lebih sering dari orang yang normal. Juga menguap sering terjadi pada mereka yang memiliki tekanan darah rendah, misalnya 90/60mmHg, diikuti juga dengan rasa kantuk. Karena mereka yang memiliki tekanan darah rendah sering merasa pusing, cepat lelah bahkan penglihatan kabur. Kurangnya darah yang dipompa ke jantung akan membuat semakin kurangnya dara yang dipompa jantung sehingga dan akibatnya jantung dan otak kekurangan pasokan oksigen dan mereka yang memiliki tekanan darah rendah ini sering menguap diikuti rasa pusing dan cepat lelah. Jadi waspadai menguap Anda jika terlalu sering ,namun menguap terlalu sering bisa juga karena reaksi terapi radiasi untuk kanker jika Anda pernah melakukannya, atau bisa akibat dari komsumsi obat-obatan misalnya obat untuk penyakit parkinson .
7:38 PM
Sarapan Pagi Penting/Kesehatan
Sarapan Pagi Itu Penting
Banyak sebagian orang tidak terbiasa dengan sarapan pagi, mereka cukup mengkonsumsi satu cangkir kopi atau kopi susu atau bahkan susu saja. Hal itu boleh saja dan memang tidak dilarang, karena apa yang telah dikomsumsi walau pun hanya secankir kopi susu dapat mengalirkan energi ke dalam tubuh. Namun ada juga orang yang tidak sempat melakukan sarapan pagi karena suatu keterbatan waktu, namun begitu diusahakan untuk mengisi perut kita di pagi hari untuk mengawali aktivitas rutinitas kita berkegiatan dari pagi hingga menjelang siang hari.
Setidaknya sarapan pagi dilakukan serutin mungkin dengan asupan yang dapat menimbulkan energi pada tubuh kita, karena pada malam hari saat kita tertidur pun tubuh kita masih tetap melakukan kewajibannya dan untuk itu memerlukan energi, walau pun apa yang dilakukan tubuh kita tidak sama dengan saat kita terjaga atau melakukan rutinitas kegiatan sehari hari.Maka jangan heran jika terbangun pagi harinya yang terjadi adalah tubuh kita tidak langsung dapat bekerja normal karena telah mengalami pengurangan atau menurunan metabolisme pada malam harinya.
Nah untuk menopang kekuatan tubuh kita kembali setelah penurunan metabolisme malam harinya,maka sangat dianjurkan untuk melakukan kegiatan sarapan pagi dengan pola makan yang cukup memberikan energi dan protein yang dibutuhkan tubuh setelah semalaman melakukan tugasnya yang telah menurunkan metabolisme pada malam harinya. Jadi sarapan yang memenuhi standar kesehatan sangat dibutuhkan tubuh untuk kembali pada titik normal pagi harinya supaya dapat melakukan kegiatan rutin dengan keadaan tubuh bugar.Maka disarankan untuk melakukan pola sarapan seimbang komposisi karbohidrat antara 60-80 persen, lemak 20-25 persen dan serat 10-15persen serta tak ketinggalan protein antara 12-15 persen dan disarankan sarapan hendaknya mencapai minimal 20-25 persen dari jatah total kalori selama satu hari.
Disarankan sarapan dengan makanan rendah lemak dan sehat karena sarapan demikian membuat kita bertahan kenyang hingga waktu siang. Sarapan yang sehat akan membantu menjaga stabilan kadar gula darah dalam tubuh. Karena telah terbukti stadi menunjukkan makanan tinggi protein dan tinggi karbohidrat itu dapat membantu memuaskan selera makan kita serta sangat bermanfaat untuk meningkatkan asupan vitamin dan meneral bagi tubuh kita. Bagi yang sedang diet tidak disarankan untuk tidak sarapan pagi,karena akan mengakibatkan metabolisme tubuh tidak bekerja pada taraf normal dimana kita akan kehilangan protein dan mengakibatkan adanya lentin,dimana lentin ini adalah protein yang membantu tubuh bekerja dengan efektif dan dapat pula membantu mengurangi berat badan.
Banyak sebagian orang tidak terbiasa dengan sarapan pagi, mereka cukup mengkonsumsi satu cangkir kopi atau kopi susu atau bahkan susu saja. Hal itu boleh saja dan memang tidak dilarang, karena apa yang telah dikomsumsi walau pun hanya secankir kopi susu dapat mengalirkan energi ke dalam tubuh. Namun ada juga orang yang tidak sempat melakukan sarapan pagi karena suatu keterbatan waktu, namun begitu diusahakan untuk mengisi perut kita di pagi hari untuk mengawali aktivitas rutinitas kita berkegiatan dari pagi hingga menjelang siang hari.
Setidaknya sarapan pagi dilakukan serutin mungkin dengan asupan yang dapat menimbulkan energi pada tubuh kita, karena pada malam hari saat kita tertidur pun tubuh kita masih tetap melakukan kewajibannya dan untuk itu memerlukan energi, walau pun apa yang dilakukan tubuh kita tidak sama dengan saat kita terjaga atau melakukan rutinitas kegiatan sehari hari.Maka jangan heran jika terbangun pagi harinya yang terjadi adalah tubuh kita tidak langsung dapat bekerja normal karena telah mengalami pengurangan atau menurunan metabolisme pada malam harinya.
Nah untuk menopang kekuatan tubuh kita kembali setelah penurunan metabolisme malam harinya,maka sangat dianjurkan untuk melakukan kegiatan sarapan pagi dengan pola makan yang cukup memberikan energi dan protein yang dibutuhkan tubuh setelah semalaman melakukan tugasnya yang telah menurunkan metabolisme pada malam harinya. Jadi sarapan yang memenuhi standar kesehatan sangat dibutuhkan tubuh untuk kembali pada titik normal pagi harinya supaya dapat melakukan kegiatan rutin dengan keadaan tubuh bugar.Maka disarankan untuk melakukan pola sarapan seimbang komposisi karbohidrat antara 60-80 persen, lemak 20-25 persen dan serat 10-15persen serta tak ketinggalan protein antara 12-15 persen dan disarankan sarapan hendaknya mencapai minimal 20-25 persen dari jatah total kalori selama satu hari.
Disarankan sarapan dengan makanan rendah lemak dan sehat karena sarapan demikian membuat kita bertahan kenyang hingga waktu siang. Sarapan yang sehat akan membantu menjaga stabilan kadar gula darah dalam tubuh. Karena telah terbukti stadi menunjukkan makanan tinggi protein dan tinggi karbohidrat itu dapat membantu memuaskan selera makan kita serta sangat bermanfaat untuk meningkatkan asupan vitamin dan meneral bagi tubuh kita. Bagi yang sedang diet tidak disarankan untuk tidak sarapan pagi,karena akan mengakibatkan metabolisme tubuh tidak bekerja pada taraf normal dimana kita akan kehilangan protein dan mengakibatkan adanya lentin,dimana lentin ini adalah protein yang membantu tubuh bekerja dengan efektif dan dapat pula membantu mengurangi berat badan.
Subscribe to:
Posts (Atom)